Sabtu, 16 Juli 2011

tambahan

Tehnik Pemeliharaan

Budidaya Belut sebenarnya tidak sulit dan juga tidak mahal. Masyarakat yang memiliki lahan sempitpun dapat memelihara belut. Secara Teknis Budidaya dan pemeliharaan belut (monopterus albus) hanya memerlukan perhatian dalam memilih tempat/lokasi budidaya, pembuatan kolam, media pemeliharaan, memilih benih, perkembangbiakan belut, penetasan, makanan dan kebiasaan makan serta hama. Disisi lain kita juga memerlukan tata cara panen, pasca panen, pemasaran dan pencatatan analisa usaha dalam melakukan Budidaya belut.


Pemilihan Bibit

Bibit belut yang paling bagus untuk di budidayakan adalah bibit yang di hasilkan dari hasil budidaya (pembenihan sendiri), walau bibit hasil tangkapan masih tetap bisa hidup dan bisa di besarkan di air besih. Tetapi jika dalam cara penangkapannya tidak benar, belut bisa lama jika dibesarkan karena mengalami stres sehingga kita harus mengadaptasinya terlebih dahulu dengan waktu yang cukup lama (tergantung tehnik perawatannya), kalau tehnik perawatannya salah, belut hasil tangkapan tersebut bisa mengalami kematian.
Seperti contoh bibit belut yang di hasilkan dengan menggunakan setrum : cara penangkapannya dengan Voltase terlalu tinggi, untuk pengadaptasianya bisa mencapai 1 bulan bahkan bisa lebih dan jika dalam Proses pengaptasian salah, bisa mengakibatkan kematian pada waktu pemeliharaan.
Jika dalam waktu menangkapnya (belut) dengan menggunakan alat setrum, apabila stik strum mengenai badan belut, belut tidak akan bisa tahan hidup lebih lama.
Belut hasil setruman akan tetap bisa hidup dan bisa dibesar di air bersih jika cara penangkapannya dengan tehnik yang benar misal: Voltase strum tidak terlalu besar, stik strum tidak mengenai badan belut, waktu penyetruman, tidak terlalu lama (belut tidak sampai kaku) dan Belut yang kita ambil dari tanah/lumpur yang subur itu juga sangat berpengaruh.
Ciri-ciri bibit belut hasil Setruman antara lain: Pada bagian dubur berwarna kemerahan, pada bagian insang juga berwarna kemerahan. jika stik setrum mengenai badan belut, pada badan belut tersebut dalam waktu 2 hari atau lebih akan timbul luka seperti koreng dan lama-lama belut akan mati.


Ciri-ciri Bibit Belut
Tidak semua bibit belut bila kita pelihara akan bisa besar, adapun ciri-ciri balut yang bisa besar dan tidak bisa besar bila kita budidayakan antara lain:

Bibit belut yang warna hitam dari kepala sampai ekor , bibit ini tidak bisa besar.

Bibit belut yang berwarna kemerah-merahan terang disekujur tubuhnya,bibit ini tidak bisa besar.

Bibit belut yang berwarna hitam dan panjang, lambat pertumbuhannya atau kemungkinan tidak bisa besar walau lama dipelihara.

Bibit belut warna hitam kepala lebih besar (tidak proporsional) tidak baik untuk dibudidayakan karena tidak bisa besar. Bibit ini kalau dipegang terasa agak keras.

Bibit belut yang berwarna abu-abu paling besar seukuran jempol tangan namun perkembangannya sangat lambat.

Bibit yang berwarna dominan coklat dan kehijau-hijauan seluruh tubuhnya,bibit ini bisa besar bila di budidaya dan Bibit ini kebanyakan di dapat dari sawah

Bibit belut yang dominan warna "coklat bening" dan totol-totol hitam sangat bagus untuk dibudidayakan karena cepat besar dalam waktu singkat.

Bibit yang paling bagus, warna rata-rata punggung kuning kecoklatan dan ada batikannya di bagian ekor, Di bagian Kepala ada "coretan-coretan" warna kuning, dada berwarna kuning / oranye. bibit ini bisa mencapai ukuran sebesar pergelangan tangan orang dewasa.

Namun bibit belut yang sudah kita yakini termasuk jenis belut yang bisa besar dan sudah memiliki ciri-cirinya, khusus untuk bibit belut yang di hasilkan dari tangkapan alam, bahwa sanya belut tersebut ada yang tetap tidak mau besar bila kita budidayakan baik di media lumpur ataupun di media air bersih. Akan tetapi mereka(belut) diperoleh ada dari sawah yang subur dan tidak subur atau kurang subur , bisa jadi yang berwarna kuning pun,ada yang Kuntet, karena bibit belut tersebut hidup di areal persawahan yang tidak banyak cacing Lor sawahnya.Sehingga pertumbuhannya terganggu. Dan ini ditunjukkan dengan banyak ditemukannya bibit seukuran Finggerling atau jari kelingking sudah matang gonad (perutnya sudah banyak mengandung butiran telur yang berwarna kuning), Kalau mereka sudah mengeluarkan telurnya, lalu kita tangkap untuk dipelihara, bisa jadi Tidak Bisa Membesar walupun sudah dipelihara selama lebih dari 4 bulan, akan tetapi masih bisa bertelur, karena fa’al tubuhnya sudah mendukung (dewasa) matang gonad walaupun badannya kecil.Karena lingkungannya kurang Gizi(kurang asupan makanan cacing lor dll).


Proses Karantina

Karantina sepertinya merupakan sebuah kosa kata yang cukup popular di kalangan para pemelihara atau pembudidaya belut maupun jenis ikan lainnya, sebelum berbicara lebih jauh tentang ini, mungkin lebih baik kita memahami apa maksud dan tujuan dari karantina itu sendiri.

Karantina boleh disebut juga sebagai suatu kegiantan untuk mengisolasi atau memisahkan sesuatu dari lingkungan tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu.
Dalam hal pemeliharaan atau pembudidaya, kita melakukan karantina dengan tujuan untuk menjaga agar belut yang akan kita budidayakan sudah benar-benar sehat atau tidak terjangkit penyakit tertentu yang dibawa oleh bibit belut yang akan kita tebar.



Latar Belakang

Yang banyak terjadi di kalangan pembudidaya belut terutama pembudidaya pemula adalah kurang paham benar apa yang menjadi maksud dan tujuan karantina untuk memaksimalkan hasil karantina tersebut.
Sebelum berbicara lebih jauh akan maksud dan tujuan karantina alangkah baiknya kita untuk terlebih dahulu memahami latar belakang dari kegiatan ini.
Setiap mahluk hidup, hidup di komunitas / lingkungan mereka masing – masing, dan setiap komunitas hidup antara yang satu dengan yang lain tidaklah sama.
Antara lingkungan yang satu dengan yang lain mempunyai banyak perbedaan, walaupun juga memiliki kesamaan. Sedangkan mahluk hidup sendiri mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkunngan hidupnya.
Untuk lebih memahami kita ambil contoh manusia. Seorang petani yang menanam padi disawah tidak merasa gatal walaupun seharian berendam di lumpur yang basah dan kotor, akan tetapi seorang pekerja kantoran yang mencoba membantu petani menanam padi di sawah, merasa gatal – gatal pada kulitnya bahkan sampai menderita iritasi.
Begitu juga anggota keluarga petani keesokan harinya perut mereka merasa kurang nyaman karena pada malam sebelumnya makan makanan yang dibawa oleh “ si pekerja kantoran “.
“ Si Petani “ sendiri karena tidak punya makanan tetap makan makanan “Si Pekerja Kantoran” dan lama – lama terbiasa.
Begitu juga petani yang bermalam di rumah pekerja kantoran, keesokan harinya sakit demam karena semalaman tidur di kamar yang menggunakan AC ( Air Conditioning ).
Begitu juga anggota keluarga “ si pekerja kantoran “ tertular penyakit kulit karena menggunakan handuk mandi yang pernah digunakan petani tersebut.
Kalau kita menyimak ilustasi diatas mungkin kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
• Setiap mahluk hidup dapat menyesuaikan atau beradaptasi terhadap lingkungannya.
• Dalam proses adaptasi terhadap lingkungan setiap mahluk hidup bisa mengalami “ganguan”
• Setiap mahluk hidup dapat menjadi sarana ( carrier ) “penyakit” terhadap lingkungan barunya.
• Mahluk hidup yang sehat belum tentu tidak mengandung “ bibit penyakit “.
• Apabila mahluk hidup dapat menyesuaikan dengan lingkungannya berarti mahluk tersebut sudah memiliki kekebalan ( imum ) terhadap “ penyakit di lingkungannya “.

Jadi meskipun bibit Belut yang baru didatangkan sudah kelihatan sehat belum tentu bebas dari bibit penyakit. Demikian juga belut yang sudah ada di kolam kita belum tentu bebas dari bibit penyakit walaupun belut tersebut sehat.
Mungkin dari gambaran diatas kita sedikit bisa memahami langkah – langkah untuk melakukan kegiatan karantina.


Tujuan

Yang seharusnya menjadi tujuan dari karantina adalah untuk menjaga agar belut yang telah kita miliki tidak tertular bibit penyakit yang mungkin dibawa oleh belut yang baru.
Selain itu maksud dan tujuan karantina adalah untuk menyesuaikan lingkungan hidup belut yang baru dengan lingkungan asal sehingga bila belut yang baru kurang dapat beradaptasi dan mengalami gangguan tidak menjangkiti belut yang lainnya atau yang sudah kita miliki.

Kegiatan Karantina.

Apakah setiap bibit belut baru wajib karantina ???



Karantina/Pengadaptasian

- tidak semua belut mudah meyesuaikan dengan lingkungan baru (media air bersih) terutama belut yang dihasilkan dari hasil tangkapan alam.
- Biasanya belut tertentu akan mengalami “gangguan” sebelum dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
- Belut mudah stress bila berubah lingkungan hidupnya sehingga mudah terserang penyakit karena sistim imum tubuhnya menurun.

Janglah karantina yang ideal sebenarnya membutuhkan proses yang cukup detail yang seolah – olah sangat rumit padahal tidaklah demikian, asal kita dapat memahami “ tehniknya”.
Langkah karantina yang ideal, dimulai pada saat kedatangan belut
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah meyiapkan tempat karantina yang memadai baik luas maupun volume tempat karantina tersebut, yang sebelumnya sudah kita isi dengan air kolam yang rencananya akan kita gunakan untuk pemeliharaan belut tersebut.
Apakah harus ? tidak , dengan mengisi tempat karantina dengan sumber air yang sama dengan kolam yang rencananya akan kita gunakan untuk memelihara belut tersebut sudah cukup memadai bila sumber air yang digunakan bukan air PDAM/PAM, bila memakai air PDAM/PAM hendaknya ditreatment terlebih dahulu.

Salah satu Tehnik Proses karantina sekaligus adaptasi yang sudah saya terapkan, bibit belut yang dihasilkan dari tangkapan alam (setrum atau sedek)
Untuk kolam/tempat karantina , sebaiknya "jangan" ada yang berbentuk sudut/menyiku, kolam yang kita siapkan harus berbentuk bundar ataupun lonjong, kolam karantina bibit belut air bersih "tidak" usah terlalu besar dan untuk bibit yang kita masukan kedalam kolam karantina Volumenya harus diperpadat, kepadatan dalam proses karantina adalah sangat berpengaruh penting. Ketinggian air pada kolam karantina 10 sampai dengan 15 dari permukaan belut yang kita masukan.
Bila tempat karantina sudah siap, belut yang masih berada di wadah pengangkutan airnya harus di ganti terlebih dahulu untuk menghilangkan lendir yang berada di dalam wadah pengangkutan, lalu masukkan belut tanpa lendir/busa.Untuk pemindahan bibit belut dari wadah pengangkutan, sebaiknya dilakukan dengan sehati-hati mungkin, gunakanlah alat seperti jaring (serok) usahakan bibit jangan sering dipegang dengan tangan secara langsung biar belut tidak stress.
Setelah belut tenang, Langkah berikut adalah pada tempat karantina diberi kocokan telur ditambah dengan madu supaya bibit cukup Vitamin dan energi, kemudian tambahkan perasan daun pepaya dengan harapan untuk mengembalikan lendir yang sudah banyak dikeluarkan belut selama dalam pengangkutan.
Setelah satu jam kemudian kuraslah air dan di ganti dengan air yang baru.
1 sampai 2 hari, bibit belut jangan di beri pakan terlebih dahulu, setelah 2 hari kemudian, pemberian pakan baru dilakukan sampai bibit belut benar-benar sudah sehat.
Ciri-ciri bibit belut yang sudah siap ditebar di kolam pembesaran (media air bersih), belut sudah tidak ada yang mendongakan kepalanya keatas (permukaan air). Apabila masih ada bibit belut yang mendongakan kepalanya keats dan sudah membalikan badannya segeralah diambil, pisahkan dengan bibit yang sudah sehat.

CATATAN : pada waktu proses karantina dilakukan, air harus dalam keadaan jernih (bening), tidak boleh keruh.
biofish fishtamin (vitamin complex)

Namun Bila bibit belut yang kita dapatkan dari hasil budidaya, untuk proses karantina/adaptasinya tidak membutuhkan waktu yang lama, cukup 1 hari atau 2 hari, bibit sudah siap kita tebarkan di kolam pembesaran media air bersih (air bening) tanpa lumpur.


Tata Cara Perawatan

Setelah proses karantina/adaptasi dilakukan dengan benar, masukan bibit kekolam pembesaran dan kemudian lakukan perawatan.

Pakan dan Pengaturan Air
Meskipun sudah banyak ilmuwan-ilmuwan dan peneliti berpendapat "Waktu pemberian pakan pada belut adalah sore menjelang malam, karena belut aktif pada malam hari" namun dalam budidaya belut di air bersih yang sudah kami terapkan pemberian pakan bisa dilakukan dalam sehari semalam 3 kali (pagi,siang dan sore hari) dengan dosis 5% dari jumlah benih yang ditebar.
Pemberian pakan bisa dilakukan 3 kali dalam sehari semalam kalau kita sudah memenuhi unsur KENYAMANAN bagi belut itu sendiri.
Sedangkan faktor kenyamanan terdiri faktor internal dan eksternal
1. Faktor internal.

Media harus tersedia yaitu. Substrat ( paralon, atau genteng, roster, eceng gondok maupun kiambang, dsb)

Faktor Oksigen. (sangat berpengaruh besar terhadap reaksi dan nafsu makan, sekaligus kelangsungan hidup) Khusus Untuk budidaya air bersih, faktor oksigen sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup dan daya nafsu makan belut). Air menjadi syarat utama kolam pemeliharaan belut, karena itu lubang sirkulasi air dan lubang pembuangan kelebihan air menjadi syarat utama. Air harus terus mengalir walau dalam jumlah debit yang sangat kecil dari sumber air agar oksigen terlarut tetap terjaga persediaannya

2. Faktor Eksternal.

Faktor eksternal adalah suasana Gelap dan tenang. ( Gelap berarti tempat harus ditutup dengan terpal hitam atau coklat, tidak boleh warna terang atau tembus cahaya, Tenang berarti tidak boleh ada aktifitas lain di lingkungan budidaya)

Pakan, pemberian pakan bisa di lakukan dalam sehari semalam 3 kali bisa berjalan apabila Faktor eksternal dan internal terpenuhi.

Untuk menambah nafsu makan belut dapat diberikan jamu empon-empon, bahan-bahan bakunya seperti "temulawak (curcuma xanthorhiza), kunyit, kencur dan temu ireng. untuk perbandingan 1,5 : 0,5 : 0,5 : 0,5 dengan cara: kesemua bahan tersebut di rebus dan kemudian di saring, setelah dingin air dari bahan-bahan tersebut di masukan ke kolam secara merata. Pemberian jamu nafsu makan sebaiknya di berikan pada sore hari kemudian pada pagi hari, air dikuras dan di ganti dengan air yang baru. Dalam waktu pemberian jamu nafsu makan tersebut, belut jangan diberi pakan terlebih dahulu sebelum pengurasan dilakukan.

Air Pemeliharaan
Lendir yang dikeluarkan belut memang menjadi salah satu mekanisme untuk menjaga agar tubuhnya tetap licin sehingga dapat membantu gerak belut dan menjadi sarana melepaskan diri dari musuh-musuhnya. Namun, dalam pemeliharaannya, lendir belut yang terus menerus dikeluarkan dalam jumlah yang banyak akan membahayakan belut itu sendiri, dari hasil penelitian mengemukakan, jika dalam air yang di gunakan untuk budidaya belut sudah terlalu banyak lendir yang dikeluarkan oleh belut itu sendiri maka air harus segera diganti maka air tersebut akan meracuni belut itu sendiri dan juga bisa mengakibatkan kematian pada belut. lendir yang sudah banyak di keluarkan juga akan sangat mempengaruhi kualitas air, terutama akan meningkatkan derajat keasaman/pH air. untuk itu, kualitas air menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Walau tidak ada persyaratan khusus, tetapi idealnya air yang digunakan sebagai media pembesaran belut harus jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat C, Tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, serta kendungan pH-nya tidak lebih dari 7.
Budidaya Belut Di Air Bersih

Tekhnik Terbaru, Budidaya Belut Di Air Bersih. Belut bisa hidup dan bisa dibesarkan di air Bersih (air bening) tanpa lumpur ini adalah hal yang sangat luar biasa, ini bener-bener ilmu yang sangat bermanfaat bagi kita khususnya para pembudidaya belut, sehingga kita bisa lebih effisien dalam melakukan usaha ini. Dengan adanya tehnik terbaru ini sehingga para pembudidaya belut sudah tidak pusing-pusing mencari "debog pisang, jerami, lumpur dan lain-lain, kita sudah tidak repot lagi untuk melakukan bokasi dan menfermentasikan-nya.
Ini bukan penampungan dan bukan hasil rekayasa tetapi bener-bener hasil budidaya. Tempat hidup alami belut (Monopterus albus) yang tinggal di dalam lumpur. Banyak orang, baik penelitian atau usaha, yang sudah mencoba membikin lumpur untuk usaha budidaya. Mungkin beberapa yang berhasil meskipun kebanyakan yang lainnya masih bergelut dengan ‘teknologi doa’ untuk panen. karena hidup di dalam lumpur, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk memastikan jumlah serta perkembangan belut selama masa pemeliharaan. sehingga, sangat layak bila kemudian mencoba berinovasi: "Budidaya Belut Di Air Bersih (air bening) tanpa lumpur"

Dalam hipotesis: mungkin belut bisa hidup dan dibesarkan pada air bersih tapi tetap harus menggunakan lumpur untuk reproduksi alami.
Secara teknis: sejauh kebiasaan makan bisa diadaptasikan dan kebutuhan pakan bisa disuplay secara terkontrol, seharusnya pembesaran belut di air bersih dapat dilakukan. hanya saja, kontrol terhadap kemungkinan serangan penyakit akibat proses adaptasi harus benar-benar diamati dan dijaga.

Keuntungan: dengan pembesaran belut pada air bersih, jumlah (yang berkaitan dengan kelangsungan hidup) dan pertumbuhan (yang berhubungan dengan penambahan bobot) dapat selalu terkontrol sehingga target produksi bisa lebih ter-realistis dan untuk jumlah penebaran bibit belut di air bersih bisa lebih besar (bisa 10 bahkan sampai 30 kali lipat dibanding dengan penebaran benih di media lumpur).

Walau masih banyak orang yang tidak/belum percaya dengan adanya Ilmu terbaru ini (belut bisa hidup dan bisa dibesarkan di 100% air bersih (air bening) tanpa lumpur, mungkin karena mereka belum pernah melihat dan belum pernah mencobanya karena belum tahu tehnik-tehnik dalam melakukan Budidaya Belut Di Air Bersih.

Saya (Penulis Blog ini) dan renak-rekan sudah pernah melakukan berbagai uji coba dan berbagai jenis bibit belut sawah yang dihasilkan dari berbagai cara penangkapan dari alam (strum,sedek dan bubu), dari berbagai hasil uji coba yang pernah kita lakukan, sehingga kita dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan dalam Berbudidaya Belut Di Air Bersih (Air Bening) tanpa lumpu.

Sekilas Tentang Belut
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular memiliki bentuk tubuh memanjang, tidak bersirip dan tidak bersisik, serta memiliki lapisan lendir di sekujur tubuhnya yang termasuk dalam suku Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum diberikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika).
Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tubuh licin berlendir, tidak bersisik, dapat bernafas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik, bermata kecil.
Ukuran tubuh belut bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah Monopterus albus sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).
Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur (tempat persembunyian). Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil dan juga ada yang bersifat kanibalisme.
Spesies belut mempunyai nilai pemakan yang tinggi. Khasiatnya dikatakan setanding dengan ikan tengiri dan selar, mengandungi 18.6 % protein dan 15 % lemak. Belut juga kaya dengan lemak, kalsium, vitamin B, Vitamin D dan zat besi. Tidak heranlah banyak yang percaya belut boleh membantu mengubati penyakit seperti sakit pinggang, lelah, darah tinggi, lemah tenaga batin dan penyembuhan luka pembedahan. Spesies ikan ini jika dikonsumsi secara rutin miniman 100 gram/hari dikatakan boleh menguatkan daya tahan tubuh, menormalkan tekanan darah, menghaluskan kulit, mencegah penyakit mata, menguatkan daya ingatan dan membantu mencegah hepatitis.

Keunggulan dan Kelebihan Bidudaya Belut Di Air Bersih

Belut Mudah Dikontrol
Budidaya belut di Media Air Bersih tanpa lumpur terbilang lebih effektif dibandingkan dengan budidaya belut di media lumpur. Khususnya kemudahan dalam melakukan pengontrolan terhadap belut yang dibesarkan, selain itu jika ada belut yang terlihat sakit atau mati, akan mudah terlihat sehingga bisa segera diambil dari kolam budidaya.

Penebaran Benih Belut Lebih Banyak
Budidaya Belut dengan media air bersih memungkinkan pembudidaya untuk meningkatkan jumlah belut yang di besarkan dikolam hingga bisa mencapai 30 kali lipat per m2 di banding budidaya belut di media lumpur. Hal ini dapat di lakukan karena di media air bersih, fungsi lumpur sebagai alat perlindungan/persembunyian bagi belut, sedangkan budidaya belut di air bersih peranan tubuh belut itu sendiri bisa di jadikan tempat perlindungan/persembunyian bagi belut itu sendiri (pengganti lumpur). Dalam Budidaya belut di air bersih berdasarkan uji coba, untuk ukuran 1m2 bisa ditebar benih belut 30kg, sedangkan di media lumpur penebaran benih untuk ukuran 1 m2 hanya bisa kita tebar 1kg maksimal 1,5kg, jika penebaran melebihi angka tersebut pertumbuhan belut akan terganggu, bahkan bisa terjadi saling nyerang menyerang antar belut untuk berebut wilayah hidupnya. Sehingga tingkat kematian belut di media lumpur akan semakin tinggi.

Meminimalkan Angka Kanibalisme
Seperti binatang-binatang lainnya, belut yang dibesarkan di dalam air yang berlumpur terutama belut jantan atau belut yang sudah mencapai umur 6-8 bulan, akan memperlakukan habitat tempatnya bernaung sebagai daerah kekuasaannya. bila merasa terusik oleh belut yang lain dan daerah kekuasaannya terancam, belut tersebut akan saling serang menyerang. Hal itulah yang menyebabkan tingginya angka kematian pada belut-belut yang kita pelihara di media air berlumpur. namun, dalam hal ini tidak akan terjadi pada belut yang dipelihara di media air bersih tanpa lumpur, karena antara belut satu dengan yang lainya justru saling membutuhkan, dalam metode budidaya belut di air bersih, badan belut adalah sebagai tempat untuk saling melindungi dan sebagai tempat persembunyian.

Lebih Effisien Dan Effektif
Belut yang sudah kita kenal dengan gaya hidupnya yang selalu bersembunyi didalam lumpur yang berair. Namun hal yang sebenarnya dimana ada lobang belut yang masih ada belutnya disitu pasti akan terdapat air yang jernih. Dengan adanya hal tersebut berarti syarat hidup belut adalah di air jernih (air bersih), dan tanpa lumpurpun masih bisa hidup dan bisa dibesarkan. Budidaya belut di air bersih (air jernih) tanpa lumpur memungkinkan para pembudidaya tidak akan kerepotan karena harus mencari jerami, debog pisang ataupun lumpur sebagai medianya namun dengan budidaya belut di air bersih cukup dengan air yang jernih saja dan dalam budidaya belut di air bersih juga akan menghemat lahan karena dalam pembikinan kolam dengan media air bersih, bisa disusun menjadi 3 tingkat atau lebih. dalam pemberian pakan di media air bersih juga tidak cuma-cuma(mubadzir) karena setiap kita tebar pakannya, belut akan melihat sehingga belut akan langsung memangsanya.

Faktor-fator Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih

Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
antara lain :

Air

Dalam Budidaya belut di air bersih, air adalah faktor utama yang sangat berpengaruh pada perkembangan belut. Jika air yang kita gunakan dalam budidaya belut tidak rutin di kontrol maka akan sangat mempengaruhi pada perkembangan belut kita.
Air yang bagaimana yang layak digunakan Budidaya belut air bersih?
air yang layak digunakan dalam budidaya belut di air bersih adalah air yang jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat C, air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya.
Air yang kurang layak/tidak bagus untuk budidaya belut di air bersih
air PDAM karena banyak mengandung zat-zat kimia (kaporit), air yang langsung diambil dari sumur bur karena sangat minim kandungan oksigennya dan air limbah
Usahakan dalam melakukan budidaya belut di air bersih, kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar). Dengan adanya aliran air kedalam kolam budidaya maka akan menambah kandungan oksigen didalamnya sehingga sangat berpengaruh dalam untuk perkembangan serta pertumbuhan belut dan kita juga tidak terlalu repot untuk penggatian air. Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali, tentunya kita akan sangat kerepotan bukan? Jika air sudah kotor/keruh (warna kuning kecoklatan) air harus segera kita ganti. tapi beda dengan kotoran yang mengendap didasar kolam, walau didasar kolam sudah terdapat endapan tapi airnya masih jernih, air masih layak kita gunakan, asal endapannya tidak terlalu tebal.



Pakan

Pakan, pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk perkembangan serta pertumbuhan belut. Berilah pakan secukup mungkin, usahakan jangan sampai kekurangan atau jangan berlebihan dan berilah pakan yang paling disukai belut, jika dalam pemberian pakan pada belut terlalu banyak bisa mengakibatkan air cepat kotor(karena sisa makanan) dan bisa mengakibatkan effek negatif pada belut, sehingga belut mudah sakit dan lama kelamaan bisa mengakibatkan kematian. Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi karena pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang kita berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan yang sebelumnya.
Jenis-jenis pakan belut antara lain:
cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.

Bibit

Pemilihan bibit belut berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan budi daya belut. Umumnya bibit belut yang ada saat ini sebagian besar masih merupakan hasil tangkapan alam. Karena itu, teknik penangkapan bibit dari alam menentukan kualitas bibit. Bibit yang ditangkap dengan cara alami menggunakan perangkap, seperti bubu, merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami perlakuan yang menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara tidak baik seperti disetrum bukan termasuk bibit berkualitas. Pasalnya, bibit seperti ini pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet). Lebih baik lagi jika bibit yang digunakan berasal dari hasil budidaya. Ukurannya akan lebih seragam dan jarang terserang penyakit seperti yang mungkin terjadi pada belut hasil tangkapan alam. Sayangnya, bibit belut hasil budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.

1. Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka
Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda keras, atau perlakuan saat pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh dengan cara disetrum cirinya tidak dapat langsung terlihat, tetapi baru diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik putih seperti garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah dan pada bagian dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.

2. Bibit terlihat lincah dan agresif
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah membalik sebaiknya diambil saja karena belut yang sudah seperti ini sudah tidak sehat dan lama kelamaan bisa mati. belut yang sehat mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.

3. Penampilan sehat yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang
pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan keadaannya, bila belut tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas, sebaiknya belut dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan sekaliknya jika kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri seperti ini layak kita budidayakan.

4. Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu
Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam. Hal ini dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit yang berasal dari tangkapan alam harus disortir dan dikarantina.
Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin terbawa dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau bak yang diberi air bersih biarkan belut tenang dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan biarkan belut sampai bener-bener tenang diamkan kurang lebih 1 hari 1 malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.

Kepadatan (Volume)

Kepadatan penebaran bibit dalam pembesaran jenis-jenis ikan sangatlah mempengaruhi pada perkembangan pertumbuhan dan tingkat kematian, misal, dalam pembesaran jenis-jenis ikan seperti lele,gurame, nila dll, kalau penebarannya terlalu padat, waktu pembesaran bisa terhambat walau pemberian pakan sudah sesuai dengan ukurannya dan juga bisa mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi.

Namun metode pembesaran Belut di media air bersih ini sangatlah berbeda dengan penebaran bibit jenis-jenis ikan yang lainnya, KepaMempersiapkan Pembesaran

Langkah Awal

Langkah awal untuk melakukan usaha budidaya belut di air bersih adalah memelihara pakan, dalam melakukan usaha budidaya belut,jika kita tidak ingin mengalami kendala terutama masalah pakan dan kita juga akan bisa mengurangi biaya operasional usaha ini, lakukanlah langkah awal ini yaitu 3 atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu sebelum kita menebar bibit belut. Karena selama ini kendala dari para pembudidaya belut baik yang menggunakan media lumpur maupun media air bersih adalah pada pemberian pakan yang tidak menentu karena mereka sebelumnya tidak mempersiapkan pakannya terlebih dahuludan hingga kini pakan yang paling disukai belut adalah pakan dari alam, walaupun sudah ada pembudidaya belut dalam pemberian pakannya menggunakan jenis pelet, namun setelah dihitung-hitung hasil analisa usahanya masih sangat minim,padahal dalam setiap usaha tentunya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, bukan malah membuang-buang duit atau tenaga kita kan???
Banyak pembudidaya belut yang masih meremehkan hal ini dan akhirnya mereka yang akan kerepotan sendiri karena setiap hari harus mencari pakan buat belut kalau tidak, mereka harus membeli pakannya, sehingga untuk biaya operasionalnya akan semakin membengkak untuk pembelian pakan. Dengan kita memelihara pakan terlebih dahulu insyaALLOH akan mudah menghitung jumlah panen dan analisa usahanya.



Persyaratan Lokasi

Secara klimatologis belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi kolam tidak beracun.
Suhu udara/temperatur optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-28 derajat C.
Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil.
Belut adalah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya sebagai mekanisme perlindungan tubuhnya yang sensitif. Lendir yang keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga lama kelamaan bisa mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya. pH air yang dapat diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air tempat pembesaran telah melebihi ambang batas toleransi, air harus dinetralkan, dengan cara menggati ataupun mensirkulasikan airnya. Dengan demikian, kolam/tempat pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan yang memungkinkan untuk penggantian atau sirkulasi air.
Ada beberapa macam tempat yang dapat digunakan untuk untuk budidaya belut di air bersih (air bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam permanen (bak semen), bak plastik, tong (drum).
Dalam Budidaya Belut dengan menggunakan media lumpur dalam wadah/tempat dan ruangan 5X5 meter, hanya bisa dibuat untuk 1 kolam saja berbeda dengan Budidaya belut diair bersih dengan wadah dan Ruangan 5X5 meter, bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari wadah budidaya itu sendiri, karena dalam budidaya air bersih kita hanya memerlukan ketinggian air 30 Cm, maka tempat budiaya kita bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3 apartemen.datan penebaran bibit belut sangat berperan penting pada pertumbuhan dan tingkat kematian. Kepadatan penebaran bibit belut untuk pertumbuhan, tergantung dalam proses pemberian pakan dan untuk tingkat kematian justru bisa meminimalkannya.
Pakan alami merupakan kebutuhan utama untuk perkembangan belut. Di antaranya, cacing, belatung, bekicot, dan kecebong. Semuanya bisa dibudidayakan sehingga bisa menekan biaya dan bisa diperoleh dalam jumlah besar.

Cacing tanah bisa dikembangbiakkan di dalam kotak kayu atau terpal berukuran 0.5 meter persegi. Masukkan media berupa kotoran sapi, sisa sayuran yang telah membusuk, tanah, dan serbuk gergaji. Masukkan bibit cacing, sekitar 1 ons. Dalam waktu 1—2 minggu, cacing sudah berkembang biak dalam jumlah banyak.

Belatung bisa dikembangbiakkan dengan menggunakan media campuran dedak halus, tepung ikan asin, cincangan eceng gondok, dan urea. Semua media dimasukkan ke dalam wadah berupa toples atau kaleng, diamkan selama tiga hari. Tutup wadah dengan kain basah. Satu hari kemudian, belatung akan bermunculan.

Keong mas bisa dibudidayakan di dalam kolam. Letakkan tanaman air di atasnya. Masukkan keong mas dewasa. Dalam beberapa waktu, keong mas sudah berkembang biak.

Adapun kecebong, bisa dibudidayakan dengan memasukkan beberapa pasang katak jantan dan betina ke dalam kolam budi daya belut. Mereka akan kawin dan bertelur. Telur yang menetas akan menjadi kecebong.

Budi daya pakan alami sebaiknya sudah dimulai 1—2 bulan sebelum budi daya belut dilakukan, kecuali kecebong. Tujuannya, agar terhindar dari kekurangan pakan. Banyaknya pakan yang dibudidayakan harus disetarakan dengan besarnya skala budi daya belut agar stok pakan alami dapat terus terjaga

Selain pakan alami, ada resep suplemen rahasia yang mampu mempercepat pertumbuhan belut hingga 10 kali lebih berat dari suplemen belut biasa. Resep ini telah dibuktikan oleh peternak belut sukses. Selain mempercepat pertumbuhan, suplemen ini berfungsi meningkatkan ketahanan terhadap serangan penyakit dan menambah nafsu makan. Jika biasanya belut dipanen dalam waktu 6 bulan, dengan memberikan suplemen ini, belut dapat dipanen lebih cepat 3 bulan dengan bobot yang sama memuaskan.

A. Aplikasi Pakan Belut

Belut merupakan hewan karnivora yang membutuhkan pakan mengandung protein sekitar 65—70%. Namun, pakan yang dimaksud bukan apa yang diberikan sebagai rutinitas dengan memberikan pelet setiap hari, tapi harus diselingi dengan pemberian pakan hidup, misalnya aneka jenis ikan atau bekicot. Hal ini berguna untuk menghindari pengaruh produktivitas belut yang tidak maksimal akibat pemberian jenis pakan secara terus-menerus.

Di dalam media budi daya juga bisa diletakkan beberapa pakan hidup seperti kecebong, cacing, larva ikan, dan belatung. Selain itu, belut untuk kegiatan pembesaran juga dapat diberi pakan mati berupa cincangan bangkai ayam atau cincangan bekicot. Namun, pakan bangkai tersebut sebaiknya telah direbus sebelum diberikan agar belut terhindar dari penularan penyakit atau mikroorganisme yang menjangkit hewan tersebut.

Adapun jumlah pakan yang diperlukan untuk menambah berat badan belut disebut nilai ubah atau convertion rate (FCR) ialah sebagai berikut.

FCR = Jumlah pakan yang dimakan selama interval waktu tertentu
Pertambahan berat badan selama interval waktu tersebut

Ini berarti, semakin kecil rasio konversi pakan, semakin cocok makanan tersebut untuk menunjang pertumbuhan belut. Sebaliknya, semakin besar rasio konversi pakan, kemungkinan besar pakan yang digunakan tidak efektif dalam memacu pertumbuhan belut.

Perbandingan antara 1 kg berat daging belut dengan jumlah berat pakan yang dibutuhkan disebut koefisien konversi berat. Jadi, untuk menambah berat 1 kg daging belut dibutuhkan 2 kg pakan, ini berarti koefisien konversi berat pakan adalah 0.5. Apabila koefisien konversi berat itu dikalikan dengan 100%, akan diperoleh efisiensi konversi berat.

B. Pakan Hidup yang Bisa Dibudidayakan

1. Cacing Sutra
Cacing sutra (Tubifek sp.) umumnya berwarna merah darah dengan panjang 10-30 mm. Cacing ini biasa hidup di selokan atau saluran-saluran dangkal yang banyak mengandung zat organik. Mereka biasa hidup berkoloni atau bergerombol.

2. Cacing Tanah (Lumbricus rubellus)
Cacing tanah biasanya terdapat di tanah humus, tempat pembuangan sampah, atau tepian sungai yang bercampur dengan sisa sampah.
Cara membudidayakan cacing sebenarnya cukup mudah, cukup dengan menyiapkan kotoran sapi secukupnya, sisa sayuran atau sampah yang membusuk, tanah, dan serbuk gergaji. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan disusul dengan memasukkan benih cacing. Dalam beberapa minggu, biasanya cacing sudah berkembang biak.

3. Bekicot
Bekicot di alam sering menjadi musuh petani karena memakan tanaman padi atau sayuran. Padahal, daging bekicot sebenarnya dapat digunakan sebagai pakan belut karena mengandung protein yang cukup tinggi.
Untuk budi daya bekicot, buatlah wadah kandang berupa rumah-rumahan atau gedek dari bambu berukuran 1 x 1 cm dan tinggi 60--70 cm. Selanjutnya, masukkan limbah sayur-mayur, cincangan batang pisang, dan batang pepaya, diamkan selama 1 minggu. Setelah bahan-bahan tersebut membusuk, masukkan bibit bekicot sebanyak 20 indukan. Bekicot akan bertelur setelah satu bulan. Agar bekicot tetap hidup, jangan lupa memberikan cincangan batang pisang dan sayur mayur setiap hari.

4. Keong Mas
Daging keong sawah dan keong mas sebenarnya bisa digunakan untuk pakan belut, asalkan jangan terbawa masuk dengan cangkangnya. Sebaiknya, daging keong mas dicincang terlebih dulu sebelum diberikan kepada belut. Keong sawah dan keong mas mudah ditemukan di sawah-sawah. Untuk kebutuhan yang lebih besar, Anda bisa dengan mudah membudidayakannya.

5. Kutu Air
Daphnia dan Moina termasuk kutu air dari jenis udang renik. Sering dijumpai di perairan yang mengandung banyak bahan organik. Selain hidup sebagai platonik, kutu air juga banyak menghuni tempat-tempat lembap, seperti danau, waduk, rawa, kolam, dan genangan air lainnya. Makanan utamanya adalah tumbuhan renik (fitoplankton), hewan renik (zooplankton), dan detritus.

6. Belatung
Belatung sebenarnya merupakan larva dari lalat. Untuk mencarinya memang tidak mudah, tetapi belatung bisa dihadirkan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang bisa mengundang lalat, misalnya ampas tahu, pupuk urea, dedak halus, cincangan eceng gondok, dan tepung ikan asin. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu dan diaduk rata. Setelah itu, diamkan selama beberapa hari di tempat yang agak terbuka, lalu tutup dengan kain yang basah. Beberapa hari kemudian belatung akan tumbuh subur di wadah tersebut.

7. Kecebong atau Berudu
Kecebong merupakan bahan pakan yang baik bagi belut. Kecebong dapat diperoleh dengan cara mengembangbiakkan katak. Caranya, masukkan beberapa pasang ekor katak jantan dan betina. Biarkan hingga katak hijau tersebut berkembang biak di kolam. Telur katak yang berhasil menetas akan menjadi kecebong, dan kecebong tersebut disukai belut.

cara membuat pakannya

Pembuatan Starter/MOL (Mikro Organisme Lokal) Oleh Petani
Sebagai petani organik, kompos merupakan pupuk yang sering diaplikasikan ke lahan, dan untuk membantu proses dekomposisi bahan-bahan organik menjadi kompos, diperlukan bahan-bahan dekomposer. Berbagai macam bahan-bahan dekomposer banyak beredar di pasar (seperti EM4). Petani yang ingin mandiri tidak ingin selalu bergantung dengan pihak lain, terutama pihak-pihak penyedia sarana produksi pertanian.

“Kalau kita bisa bikin EM4, kenapa kita harus beli? EM4 itu kan sama saja dengan MOL, dari baunya kan sudah sama,” ungkap Kariman, Lakbok. Dari sinilah ide mengkaji bagaimana membuat atau menghasilkan mikroorganisme lokal atau lebih sering dikenal dengan nama MOL. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar, petani-petani kreatif di Ciamis membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan busuk (pisang, pepaya, mangga, dll), rebung, pucuk tanaman merambat, tulang ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai urine manusia, darah hewan, bangkai hewan, air cucian beras, dan sisa makanan.

“Sekarang saya kalau kencing selalu ditampung, urinenya buat disiram ke sawah, hasilnya padinya jadi bagus,” ujar Cicih, petani anggota KSP Alam Sejati, Panumbangan. Hal serupa juga diungkapkan oleh H. Eha, Aam Amalia, anggota KSP Alam Sejati yang lain. “Cara membuat MOL itu mudah, semua yang ada di sekitar kita bisa dipakai, semua bahan dicampur dengan yang manis-manis seperti air nira, air gula, air kelapa juga bisa. Lalu ditutup dengan kertas, dibiarkan sampai 7 hari. Setelah itu dipakai untuk nyemprot ke sawah”, jelas Sutar, KSP Bumi Sejati, Banjarsari yang disebut sebagai “profesor” oleh teman-temannya, karena keahliannya meramu berbagai bahan menjadi MOL, bahkan mengatakan bahwa MOL baik juga untuk diminum oleh manusia.

Kolam yang kami buat berukuran panjang 5 meter dengan ketinggian 1 meter, sedangkan lebar dari kolam tersebut 80 cm. Kolam dibuat dengan menggunakan terpal seperti yang terdapat pada gambar, kami membeli ukuran lebar 4 meter dn panjan9 8 meter dengan harga jual 8000 per meter, Untuk pembuatan seperti gambar tersebut dibutuhkan bambu sebanyak 3 buah dan balok kayu sebagai tiang penyanggah, jika menggunakan bambu sebagai balok penyanggah kekuatanya kurang dapat dihandalkan. kami diuntungkan dengan sisi yang menghadap ketembok sehingga beban menjadi sedikit berkurang, bayankan saja jika tidak ada tembok maka kebutuhan akan bambu pasti akan bertambah sekitar 2 batang lagi. Pembuatan dilakukan pada mingu pertama Januari, ini merupakan proyek pertama kami dalam upaya menciptakan lapangan kerja bagi diri kami sendiri mengingat adanya krisis Global sehingga kontinuitas kami dalam bekerja sehari-hari pun menjadi berkuarang.
Pada pekan selanjutnya kami menyiapkan jerami sebagai bahan atau media untuk kolam tersebut, kebetulan didekat daerah kami masih banyak lahan sawah ya walaupun tidak cukup banyak seperti dipedesaan, Kami menyiapkan 8 karung ukuran besar jerami dan kami cacah supaya menjadi lebih kecil sehingga belut tidak terjebak di antara jerami yg akan menyebabkan kematian. Jerami yg telah dicacah tersebut lalu didiamkan selama satu minggu dengan maksud untuk dijemur supaya kering akan tetapi karena kondisi cuaca kurang bersahabat sehingga menyulitkan kami dalam proses pengeringan tersebut. Pada pekan selanjutnya kami menyiapkan gedebog pisang yang dicacah juga seperti jerami jumlahnya tidak sebanyak jerami, sekitar satu karung ukuran besar saja.
Pada tahap selanjutnya kami memulai mencampur media-media yang telah kami siapkan, pada bagian pertama kami letakkan jerami pada bagian kedua gedebog pisang selanjutnya pupuk kandang sejumlah 1 karung. Setelah semua rata lalu kami menyiapkan Mikroorganisme Stater yg dapat kami beli di Toko Pertanian dengan harga 20.000 seliter, Mikroorganisme stater sebanyak 0.3 liter dicampur dengan seember besar air mungkin sekitar 20 liter, campuran tersebut lalu dituangkan secara merata keatas media dan kemudian didiamkan.
Pada tahap selanjutnya kami menyiapkan lumpur dari tanah persawahan untuk diletakkan diatas media yg disebutkan diatas. Lumpur diisikan kedalam kolam sampai mencapai ketinggian kurang lebih 70 cm dari total keselurahan kolam tersebut, selanjutnya diisikan air setinggi 10 cm dan diletakkan ecenggondog.
Semua itu kami sipakan dalam waktu satu bulan ditengah-tengah kesibukan kami dalam bekerja. pada pekan selanjutnya pada tanggal 8 Februari 2009 kami akan melakukan studi banding ke daerah kuningan Jawa barat untuk mendapatkan bibit sekaligus tata cara pembesaran belut tersebut sehingga dapt menambah ilmu dari peternak yg telah lebih dahulu eksis untuk mengurangi resiko kematian dan kegagalan dalam beternak belut tersebut.
Cara Teknik Budidaya Belut Dalam Drum Tong Tanpa Lumpur
Budidaya – Cara dan Teknik Budidaya Belut Dalam Drum Tong Tanpa Lumpur. informasi mengenai teknik dan cara pengembangan budidaya belut yang bisa anda pelajari lewat PDF mungkin untuk dapat berbisnis dibidang belut yang sudah mencapai kesuksesan para exportir belut ke luar negeri, beberapa tips sederhana dapat anda pelajari untuk dapat mengembangkan budidaya belut secara besar maupun skala kecil, nah mari kita coba bahas sedikit Cara Teknik Budidaya Belut Dalam Drum Tong Tanpa Lumpur dibawah ini.

Media Campuran Belut

Menurut Ruslan, Cara Budidaya Belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan ayah dari 3 anak itu terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.



Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam, ujar peraih gelar Master of Management dari Philipine University itu.

Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.

Pakan hidup Belut

Berdasarkan pengalaman Ruslan, sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.

Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, ujar Ruslan.

Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.

Hujan buatan

Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar Son Son. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.

Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.

Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Son Son menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal, ujar alumnus Institut Teknologi Indonesia itu.

Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati, ucap Son Son.

Hal senada diamini Ruslan. Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, ujar Ruslan. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.
Belut sebagai salah satu komoditas perikanan sebagian besar memang mengandalkan tangkapan alam. Namun semakin lama tentu jumlahnya semakin menipis. Maka untuk memenuhi permintaan pasar belut perlu diadakan budidaya belut secara intensif dan ekonomis. Bisnis budidaya belut bisa dilakukan sebagai usaha sampingan yang menawarkan keuntungan yang cukup menjanjikan karena selain sidat, belut juga dipasarkan eksport ke beberapa negara. Dalam menekuni bisnis budidaya belut banyak pemula yang belum mengetahui seluk beluk teknik budidaya belut, sehingga kurang memberikan hasil yang memuaskan.

Ada beberapa kendala dan kasus yang sering ditemui dalam melakukan budidaya belut. Diantara permasalahan tersebut misalnya belut tidak bisa besar, belut banyak yang mati dan lain-lain. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut perlu pengetahuan teknik budidaya belut yang cukup.

KEBUTUHAN MEDIA BUDIDAYA BELUT
Media pemeliharaan untuk budidaya belut bisa berupa kolam semen, kolam terpal, atau bahkan drum bekas. Yang penting belut tidak lari keluar media. Ukuran kolam juga disesuaikan dengan ketersediaan lahan , dan tentunya ini berkaitan pula dengan jumlah bibit belut yang akan ditebar. Selain itu kolam untuk budidaya belut diupayakan menyerupai habitat aslinya.

Untuk membuat demikian , media pada kolam diisi dengan tanah sawah atau Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( sekam/gabah padi yang sudah dibusukkan ), jerami padi, cincangan pisang, pupuk Urea, dan pupuk NPK, dengan perbandingan sebagai berikut :

Lapisan pertama paling bawahjerami padi setinggi 40 cm
Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk Urea 5 Kg dan NPK 5 Kg
( Untuk ukuran kolam 500 cm X 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau lebih kecil ukuran ini, perbandingan pupuk diatasdapat dijadikan patokannya )
Lapisan kedua tanah / Lumpur setinggi 5 cm
Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm lapisan keempat pupuk kompos setinggi5 cm
Lapisan keempat tanah / Lumpur setinggi 5 cm
Lumpur kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
Lapisan Keenam tanah / Lumpur setinggi 15 cm
Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
Diatas air ditanami secara merat ecenfg gondok sampai menutupi ¾ permukaan kolam.
Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 ( Dua ) minggu agar seluruh media mengalami proses permentasi. Dan setelah 2 ( Dua ) minggu slesai poroses permentasinya maka benih / bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.

PEMILIHAN BIBIT BELUT
Untuk mengoptimalkan hasil panen dalam budidaya belut diperlukan teknik pemilihan bibit yang baik dan tepat, sehingga diperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan abnormal, benih yang dipilih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus, yaitu tidak ada luka bekas gigitan,
Gerakan tubuhnya lincah dan agresif.
Penampilannya sehat yang dicirikan dari tubuhnya yang keras, tidak lemas jika di pegang
Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan
Usianya berkisar 2 bulan – 4 bulan
Belut mempunyai kelamin ganda (Hermaprodit) pada kehidupannya. Belut ini menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina. Sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan. Dan karena sifat – sifat belut serupa itu, maka pada belut bisa terjadi masa kosong kelamin atau banci.

Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri. Induk belut yang baik dapat dikenali dari penampilannya. Untuk mengetahui induk belut yang baik, berikut diberikan cirri-ciri induk belut jantan dan induk belut betina.

MAKANAN BELUT
Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air. Seperti serangga, siput, Cacing. Anak katak dan anak ikan. Jadi belut termasuk golongan karnivora yaitu ikan pemakan binatang lain.

Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain Protozoa (Hewan bersel satu ), Mikrokrusasea (Udang-udangan renik), invertebrate mikroskopik ( hewan –hewan tak bertulang belakang yang kecil-kecil ). Sedangkan beluta yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga, cacing siput, berudu kodok, dan benih-benih ikan yang masih lemah.

Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanannya. Untuk itu belut mnyergap mangsanya dengan menbuat lubang perangkap. Lubang ini dibuat denganmenggali Lumpur, baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5 cm dan memanjang seperti terowongan. Bentuk lubang mula-mula tegak ke bawah, lalu membengkok dan mendatar.

PEMANENAN BELUT
Untuk memanen belut, diperlukan ketepatan waktu panen dan cara panen. Wadah penampungan juga perlu disiapkan untuk membawa belut hasil panen di lokasi penjualan.

Belut siap dipanen untuk kebutuhan pasar lokal dari mulai penaburan benih minimal 3 bulan ( Sisitem dengan pembesaran ) dengan jumlah perkilonya sekitar 20 sampai 30 ekor. Untuk pemenuhan kebutuhan pasar eksport dari mulai penaburan benih minimal 6 bulan ( sistem dengan pembesaran ) dengan jumlah perkilonya dibawah 7 ekor.(Galeriukm).

tata cara budidaya belut

A. Memilih Tempat / Lokasi Budidaya
Sebelum pembuatan kolam dimulai, lokasi bakal pembuatan kolam perlu diperhatikan. Survei lokasi sehatusnya dilakukan sebagai langkah awal bagipara investor atau peminat sebelum memutuskan untuk membangun kolam. Namun, kenyataan yang terjadi kini sering tidak denikian. Umumnya orang memiliki tanah terlebih dahulu baru tertarik untuk membangun kolam. Meskipun demikian, tidaklah berlebihan jika dalam diktat ini disinggung langkah –langkah yang idelauntuk membuat kolam.
Luas lahan yang akan dibuat kolam harus diukur terlebih dahulu. Kemiringan lahan juga harus diukur, kemudian menentukan batas kolam yang akan dibuat.
Kolam untuk belut, pembuatan kolam meliputi pengamatan letak lahan, pembuatan skema (gambar) konstruksi, pengerjaan pengganlian, serta pemasangan danpembuatan bagian- bagian perlengkapan kolam seperti pintu air, saringan dan lain – lain.
B. Membuat Kolam
Jika dalam memilih lokasi sudah ditentukan dimana lokasi kolam yang akan dibuat dan telah memenuhi persyaratan maka pembangunan kolam sudah dapat dimulai. Namun sebelumnya harus ditentukan dulu jenis kolam yang akan dibuat sebab kegiatan budidaya belut yang lengkap memerlukan jenis kolam sesuai dengan kegiatan yang hendak dilakukan. Adapun jenis-jenis kolam yang harusadadi suatu areal budidaya belut adalah kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan, dan kolam pembesaran.
Ukuran kolam untuk semua jenis kegiatan tidak sama besarnya, yaitu :
Kolam penampungan induk,ukurannya 200 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm
Kolam pemijahan dan pendederan, ukurannya 200 cm X 200 cm dengan kedalaman100 cm
Kolam pembesaran, ukurannya 500 cm X 500 cm dengan kedalaman 120 cm
C. Media Pemeliharaan
Setelah kolam selesai dibuat yang paling utama adalah pemberian media pemeliharaan sebelum kolam tersebut dipergunakan, yaitu media untuk tempat hidup belut berupa tanah sawah atau Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( sekam/gabah padi yang sudah dibusukkan ), jerami padi, cincangan pisang, pupuk Urea, dan pupuk NPK, dengan perbandingan sebagai berikut :
Lapisan pertama paling bawahjerami padi setinggi 40 cm
Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk Urea 5 Kg dan NPK 5 Kg
( Untuk ukuran kolam 500 cm X 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau lebih kecil ukuran ini, perbandingan pupuk diatasdapat dijadikan patokannya )
Lapisan kedua tanah / Lumpur setinggi 5 cm
Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm lapisan keempat pupuk kompos setinggi5 cm
Lapisan keempat tanah / Lumpur setinggi 5 cm
Lumpur kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
Lapisan Keenam tanah / Lumpur setinggi 15 cm
Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
Diatas air ditanami secara merat ecenfg gondok sampai menutupi ¾ permukaan kolam.
Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 ( Dua ) minggu agar seluruh media mengalami proses permentasi. Dan setelah 2 ( Dua ) minggu slesai poroses permentasinya maka benih / bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.
D. Memilih Benih
Pelaksanaan pengembangbiakkan sudah bisa dimulai dengan telah terlengkapinya semua sarana yang dibutuhkan. Untuk tahapan ini yaitu memilih benih. Agar diperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan abnormal, benih yang dipilih harus memenuhi syarta sebagai berikut :
Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus, yaitu tidak ada luka bekas gigitan,
Gerakan tubuhnya lincah dan agresif.
Penampilannya sehat yang dicirikan dari tubuhnya yang keras, tidak lemas jika di pegang
Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan
Usianya berkisar 2 bulan – 4 bulan
Belut mempunyai kelamin ganda (Hermaprodit) pada kehidupannya. Belut ini menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina. Sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan. Dan karena sifat – sifat belut serupa itu, amka pada belut bisa terjadi masa kosong kelamin atau banci. Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri.
Induk belut yang baik dapat dikenali dari penampilannya. Untuk mengetahui induk belut yang baik, berikut diberikan cirri-ciri induk belut jantan dan induk belut betina.
a. Ciri Induk Belut Jantan
Berukuran panjang lebih dari 40 cm
Warna permukaan kulit lebih gelap atau abu – abu
Bemtuk kepala tumpul
Usianya diatas sepuluh tahun
b. Ciri Induk Belut Betina
Berukuran panjang antara 20 cm -30 cm
Warna permukaan kulit lebih cerah atau lebih muda
Warna hijau muda pada punggung dan warna putih kekuningan pada perutnya
BEntuk kepala runcing
Usianya dibawah sembilan bulan
E. Perkembangbiakkan Belut
Belut ini mudah berkembang biak dialam, tetapi juga tidak sulit dikembangbiakkan di kolam, asal media dikolam menyerupai habitat aslinya. Secara alami berkembang biak setahun sekali, tapi dengan masa perkawinan yang amat panjang yaitu mulai dari musim penghujan sampai dengan permulaan musim kemarau ( Kurang lebih empat sampai lima bulan )
Perkawinan belut umumnya tiba akan terlihat belut jantan berbomdong ramai – ramai berenang ke berbagai penjuru kearah tepian. Diperairan yang dangkal itulah nantinya belut jantan menggali lubang perkawinan. Lubang perkawinan diabangun mirip “U” . Selanjutnya dalam lubang tersebut belut jantan lalu membuat gelembung-gelembung udara yang membusa di permukaan air diatas salah satu lubnagnya. Busa – busa tersebut berguna untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Belut jantan menanti kehadiran belut betina di lubang yang tidak diliputi busa.
Setelah belut betina yang dinanti tiba, sebelum perkawinan dilangsungkan akan terjadi cumbu-cumbuan mesra terlebih dahulu. Dalam perkawinan telur-telur dari betina akan dikeluarkan disekitar lubang dibawah busa-busa yang mengapung pada permukaan aor. Telur yang sudah dibuahi selanjutnya akan dicakup belut jantan untuk disemburkan dan diamankan dalam lubang persembunyian.
Kemudian belut jantanlah yang akan menjalani tugas menjaga telur – telur tersebut sampai menetas. Selama menjaga telur ini belut jantan galaknya bukan main. Setiap mahluk yang mendekat ke sarang pasti akan diserang.
F. Penetasan
Telur –telur dialam akan menetas setelah 9-10 hari kemudian. Tetspi untuk dikolam pendederan dan pemijahan telur-telur belut akan menetas dalam waktu 12-14 hari. Sewaktu baru menetas warna anak belut kuning setelah itu pelan – pelan berubah menjadi kuning kecoklatan dan selanjutnya menjadi coklat muda. Anak –anak belut yang sudah menetas sementara masih diasuh oleh belut jantan selama dua minggu. Setelah berumur 15 hari anak-anak belut sudah bisa berenag sendiri dan meninggalkan sarana penetasan. Mereka sudah mampu menggali lubnag dan mencari makanan sendiri tempat lain.
G. Makanan dan Kebiasaan Makan
Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air. Seperti serangga, siput, Cacing. Amak katak dan anak ikan. Jadi belut termasuk golongan karnivora yaitu ikan pemakan binatang lain.
Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain Protozoa (Hewan bersel satu ), Mikrokrusasea (Udang-udangan renik), invertebrate mikroskopik ( hewan –hewan tak bertulang belakang yang kecil-kecil ). Sedangkan beluta yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga, cacing siput, berudu kodok, dan benih-benih ikan yang masih lemah.
Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanannya. Untuk itu belut mnyergap mangsanya dengan menbuat lubang perangkap. Lubang ini dibuat denganmenggali Lumpur, baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyerga[ ini bergaris tengah 5 cm dan memanjang seperti terowongan. Bentuk lubang mula-mula tegak ke bawah, lalu membengkok dan mendatar.
H. Hama Belut
Belut tidak terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman bakteri. Yang diderita belut hanya disebabkan oleh kekurangan pakan, kekeringan atau dimakn oleh sesama belut. Jadi agar belut peliharaan tetap sehat, usahakan jangan kekurangan pakan dan kondisi kolam pemeliharaan airnya teteap mengalir.
Hama belut selain sebagai pemangsa, juga dapat sebagai pesaing dalam hal konsumsi pakan. Hama dan pemangsa yang bisa menyerbu kolam pemeliharaan belut antara lain : Burung belibis, Bebebk / Itik, Berang – berang dll
Cara yang terbaik dan tepat dalam pengendalian hama dan pemangsa belut, yaitu dengan cara membuat kondisi kolam pemeliharaan rapih sesuai aturan dan sesuai dikontrol agar tidak menjadi sarang bagi hama pemangsa.
I. Panen
Untuk memanen belut, diperlukan ketepatan waktu panen dan cara panen. Wadah penampungan juga perlu disiaokan untuk membawa belut hasil panen di lokasi penjualan. Belut siap dipanen untuk kebutuhan pasar local dari mulai penaburan benih minimal 3 bulan ( Sisitem dengan pembesaran ), sedangkan untuk kebutuhan pasar ekspor dari mulai penaburan benih minimal 6 bulan ( sisitem dengan pembesaran ).
J. Paska Panen
Perlakuan paska panen yang perlu diperhatikan adalah membersihkan dan memperbaiki kolam pemeliharaan bila ada yang bocor. Hendaknya media pemeliharaan dapat digantikan dengan yang baru, supaya zat renik-renik makanan untuk belut tidak habis dan tumbuh banyak
K. Pemasaran
Belut merupakan makanan konsumsi manusia. Untuk itu, belut dapat dipasarkan di pasar-pasar ikan dan pasar tradisional. Saat ini di bandung masih mudah menjual belut. Jumlah permintaan saat ini masih sangat besar, di pasar Kosambi Bandung masih membutuhkan jumlah dari 100 Kg belut hidup perhari. Dipasar Ciroyom Bandung setiap harinya juga membutuhkan lebih dari 500 Kg belut hidup. Dengan harga eceran rata-rata Rp. 15.000,- sampai dengan Rp. 20.000 per Kg –nya. Untuk belut yang jumlah per Kg-nya sebnayak 20-30 ekor.
Sedangkan untuk pasar ekspor masih sangat kekurangan sekali, karena permintaan Negara Hongkong sebnanyak 8.000 Kg perhari baru dapat terpenuhi 3.000 Kg. Belum permintaan dari Negara lain seperti Jepang, Malaysia, Korea, Itali, Perancis, dan Belanda belum bisa terpenuhi.
L. Pencatatan
Pencatatan adalah suatu kegiatan mencatat semua kegiatan pembudidayaan. Pencatatan memuat informasi, diantaranya : Tanggal memasukkan benih, jadwal pemberian pakan. Jadwal panen, data peoduksi dan lain – lain.
PEMBESARAN BELUT DI KOLAM
Persiapan Kolam
Kolam dibuat ukuran minimal 25m2 ( 5 m X 5 m ) dengan kedalaman 1,2m
Kolam diberi media pemeliharaan berupa tanah / Lumpur sawah, pupuk kandang, jerami padi, batang pisang, dll sesuai dengan pemakaiannya
Setelah semua media dimasukkan kedalam kolam, diamkan media tersebut selama 2 minggu sebelum benih ditebarkan agar terjadi proses fermentasi
Penebaran Benih
Padat penebaran disesuikan dengan kapasitas optimal kolam, yaitu 1,5 Kg benih untuk 1 m2, jadi untuk 5 m x 5 m = 25 m2 dibutuhkan benih 25 X 1,5 = 38 Kg dibulatkan jadi 40 Kg
Pemeliharaan
Lama pemeliharaan 3 – 6 bulan
Pakan diberikan berupa cacing, ikan, anak katak hijau, belatung, dll, dengan perbandingan 5 % per hari dari jumlah benih yang ditebar ( Sebagai contoh 40 Kg benih perharinya membutuhkan pkan 40 Kg X 5 % = 2 Kg perhari )
Pakan ditebarkan langsung atau ditanamkan dibawah media pemeliharaan
Aliran air diusahakan tetap lancer
Pemanenan
Pemanenan belut dilakukan jika bobotnya sudah memenuhi ukuran pasar ( 100 Gr -200 Gr per ekornya atau 1 Kg berjumlah 10 -20 ekor ), biasanya setelah 3 bulan ( pasar local ) dan 6 bulan ( pasar ekspor )
Pemanenan dilakukan dengan bantuan bubu ( satu hari sebelum pemanenan total dengan pengeringan kolam )
JADWAL PEMBERIAN PAKAN BELUT
Pakan mulai dinerikan setelah benih belut masuk ke kolam pembesaran 3 hari, yaitu diberikan pada hari ke-4 dengan jumlah pemberian pakan sebagai berikut :
Hari Ke -
Persentasi Dari Jumlah Benih
Yang di tebar
Jumlah Kg yang diberikan
Setiap hari (U/ 40 Kg benih )
Total
Pemberian Pakan

Hari Ke -
Persentasi Dari Jumlah BenihMetode terbaru kami untuk Budidaya Belut khususnya pembesaran adalah di "Air jernih (bersih / tanpa lumpur)". Metode ini sudah dicoba di beberapa petani yaitu Pati, Kudus, Semarang, Boyolali, Klaten dan Subang. Hasilnya sangat menakjubkan dalam kurun waktu 1 1/2 - 2 bulan pembesarannya sudah seukuran jari manis dan telunjuk tangan orang dewasa dengan pakan 100% cacing.
Namun kita "tetap" menggunakan media lumpur dengan metode khusus untuk melakukan proses pembenihannya.

KASUS-KASUS YANG TERJADI (MEDIA LUMPUR) YANG HARUS DICERMATI:
Media lumpurnya memadat.
Jerami dan gedebok pisang tidak membusuk / hancur.
Media tidak keluar cacing Lor sawah sebagai cadangan pakan dalam kolam.
Tanam benih 4 bulan, setelah di panen tidak ada sama sekali (mati semua).
Tanam benih 4 bulan, hasil panen yang besar beberapa ekor saja, yang lainnya kecil semua.
Tanam benih 4 bulan, hasil panen yang besar beberapa ekor saja, yang lainnya tidak ada (habis).
Tanam benih 4 bulan, hasil panen " tetap" ukuran belutnya ( tidak bisa besar semua ).
Setelah meneliti dan mengunjungi hampir 75 orang petani belut dan menjalankan percobaan serta penelitian selama hampir 2 tahun pada beberapa media (media lumpur, media gedebok busuk + air, dan media air bersih 100 %) dan beberapa jenis belut serta berkeliling menemui para Ketua Kelompok Tani Belut dan petaninya di daerah Pati (Bpk. Dodik), Demak (Bpk. Pujiwanto dan Bpk .Sukamto), Mranggen (Bpk. Abdul Hadi) Semarang, Sragen (Bpk. Ari Sujono), Kendal (Bpk. Nuh ), Jepara (Bpk. Fuad), Kudus (bpk. Hasan), Batang (Bpk Karjo), Pekalongan (Bpk Hadi), Tegal ( Bpk Primulyono), Indramayu (Bpk. Kasim), Bandung (Ibu Leny Huang) dan Kuningan Jawa Barat (Bpk. Wican) serta informasi dari beberapa orang “penyedek belut” dari daerah Ungaran dan Gunung Pati Jawa Tengah.

Akhirnya kami menganalisa dan menyimpulkan Kunci-kunci Pokok yang harus dipenuhi untuk Keberhasilan Membenihkan belut atau yang mau memulai usaha budidaya ini "Khususnya metode Pembenihan di media Lumpur" yaitu :
Harus Mengetahui benar-benar “Penjual bibit yang tidak bermasalah !”
Bisa memilih “bibit belut yang benar” (bisa besar setelah dibudidayakan)
Bisa memililh bibit yang “benar-benar sehat”
Bisa “menyehatkan bibit belut di kolam karantina” setelah perjalanan / transportasi
Bisa “mengadaptasikan suasana di alam” setelah benih masuk media
Bisa membuat “benih belut mau makan” setelah ditebar di media (kalau mau makan berarti benih belut bisa hidup)
Bisa membuat “media yang tidak beracun / tidak panas / cocok untuk belut”
Media budidaya harus bisa menumbuhkan “cacing lor sawah” setelah berjalannya waktu antara 3 minggu sampai 1 bulan setelah digenangi air
Bisa memberi “makanan yang berprotein tinggi” dan “yang disukai belut” pada awal pertumbuhannya (pada bulan I)
Mengetahui “teknik memberi makan yang tepat dengan protein yang seimbang dengan berat badannya” sehingga tidak mengakibatkan kanibalisme antar sesama belut pada bulan II sampai paneni
Mengetahui “tehnik cara panen yang baik” agar belut tidak luka atau mudah mati setelah dipanen
Sudah adanya pembeli yang menerima hasil panen dengan sistem pembayaran ditempat setelah ditimbang, dengan harga yang bagus.
Dan untuk memenuhi kebutuhan kuota ekspor, masih banyak dibutuhkan petani-petani yang harus dilatih membudidayakan belut mulai sekarang dengan standar ekspor (sesuai dengan HACCP Budidaya)--->(Cara Budidaya Ikan Yang Baik)

PELUANG USAHA DAN INVESTASI YANG SANGAT DIHARAPKAN OLEH PETANI BELUT
Dibuatnya "PROBIOTIK" khusus belut untuk efisiensi pakan dan probiotik untuk menekan amoniak dalam media budidaya.
Dibutuhkannya "PUPUK ORGANIK" yang bisa menumbuhkan dan melipatgandakan jumlah cacing lor sawah yang ada di media lumpur budidaya.
Terbentuknya "PENYULUH PERIKANAN" (PPL) khusus budidaya belut baik dari pemerintah maupun swasta sebagai pendamping petani dalam melaksanakan budidaya.
Pabrik "ABON BELUT" skala rumah tangga.
Pabrik "DENDENG BELUT" skala rumah tangga.
Pabrik "KRUPUK BELUT" skala rumah tangga.
Budidaya cacing "Lumbricus atau Tiger Australia" sebagai rekanan atau pemasok bibit cacing kepada petani belut.
Pemancingan "KHUSUS" belut termasuk restorannya yang menyajikan menu aneka masakan belut.

Membesarkan belut hingga siap panen dari bibit umur 1-3 bulan butuh waktu 7 bulan. Namun, Ruslan Roy, peternak sekaligus eksportir di Jakarta Selatan, mampu menyingkatnya menjadi 4 bulan. Kunci suksesnya antara lain terletak pada media dan pengaturan pakan.

Belut yang dipanen Ruslan rata-rata berbobot 400 g/ekor. Itu artinya sama dengan bobot belut yang dihasilkan peternak lain. Cuma waktu pemeliharaan yang dilakukan Ruslan lebih singkat 3 bulan dibanding mereka. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan Ruslan pun jauh lebih rendah. Selain menekan biaya produksi, panen dalam waktu singkat itu mampu mendongkrak ketersediaan pasokan, ujar Ruslan.

Pemilik PT Dapetin di Jakarta Selatan itu hanya mengeluarkan biaya Rp8.000 untuk setiap kolam berisi 200 ekor. Padahal, biasanya para peternak lain paling tidak menggelontorkan Rp14.000 untuk pembesaran jumlah yang sama. Semua itu karena Ruslan menggunakan media campuran untuk pembesarannya.
Media campuran

Menurut Ruslan, belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan ayah dari 3 anak itu terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.

Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi besar kolam, ujar peraih gelar Master of Management dari Philipine University itu.

Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.
Pakan hidup

Berdasarkan pengalaman Ruslan, sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.

Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, ujar Ruslan.

Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.
Hujan buatan

Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar Son Son. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.

Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.

Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Son Son menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal, ujar alumnus Institut Teknologi Indonesia itu.

Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati, ucap Son Son.

Hal senada diamini Ruslan. Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, ujar Ruslan. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.



Yang di tebar
Jumlah Kg yang diberikan
Setiap hari (U/ 40 Kg benih )
Total
Pemberian Pakan

Jumat, 15 Juli 2011

Windows Experience Index (WEI) adalah penilaian dalam bentuk score untuk mengecek hardware mana yang semestinya diupgrade, dalam Windows Experience Index score minimal adalah 1.0 sampai 7.9 maksimalnya. Setiap komponen hardware memiliki subscore individu, Score ditentukan oleh subscore terendah bukanlah dari rata-rata subscores keseluruhan hardware, sebagai contoh, jika subscore terendah salah satu komponen hardware adalah 2,6, maka nilai dasar 2.6 dan itulah yang tertulis pada Windows Experience Index.
Secara umum, score WEI yang lebih tinggi berarti komputer akan tampil lebih baik dan cepat. Terdapat 5 aspek yang dicatatkan pada Windows Experience Index, yaitu :
Processor : kalkulasi perdetik processor.
Memory (RAM) : Operasi memori perdetik pada RAM.
Graphics : Performa dalam menjalankan windows aero.
Gaming Graphics : Performa menjalankan game dan perangkat 3D.
Primary Hard Disk : Kecepatan transfer data.
Mengecek Windows Experience Index, caranya :
Buka Windows Explorer.
Klik kanan Computer, lalu klik Properties.
Klik System rating is not available jika anda belum pernah menjalankan Windows Experience Index sebelumnya. Jika sebelumnya sudah, maka klik Windows Experience Index.
Klik Rate This Computer untuk mengecek Hardware anda.
Jika anda pernah mengecek sebelumnya, klik re-run the assessment untuk mengecek ulang.
Adapun jika WEI pernah dicek/update/refresh, maka warna pada scorenya adalah biru, kalau berwarna abu-abu berarti belum pernah melakukan pengecekan pada WEI.
Nah, setelah anda melakukan pengecekan apakah score WEI masih terlalu rendah? Jika memang belum terlalu memuaskan berarti perangkat hardware sebaiknya diupgrade. Dalam beberapa kasus VGA yang belum diupdate juga menyebabkan score terlalu kecil, sekiranya yang anda lakukan telah maksimal namun hasil score masih juga belum menyenangkan, berikut akan kita ikuti tutorial mudah yang berguna untuk memanipulasi score WEI, yang tentunya tidak meningkatkan kualitas secara kinerja. Jika berminat untuk sekedar membuat komputer terlihat seolah canggih, inilah langkah-langkahnya :
Masuk ke dalam Direktori instalasi windows 7 anda, dan masuk ke dalam folder WINDOWS.
Masuk ke folder Performance.
Masuk ke folder WinSAT.
Masuk ke folder Datastore.
Pilihlah 2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT (pada tanggal terakhir modifikasi)
Caranya : Pilihlah Formal.Assessment (Initial) .WinSAT, pilih data yang tanggal modifikasinya baru, contohnya :2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT yang di modifikasi pada tanggal 23 15.12.50, karena jenis filenya XML Document, anda membutuhkan Adobe Dreamweaver, tetapi dapat juga dibuka dengan cara klik kanan open with, misalnya notepad / Wordpad.
Note: anda harus menduplikat file tersebut sebelum di edit, contohnya di save di My Documents ( jika tidak, pekerjaan anda tidak dapat di save), setelah itu lakukan pengeditan.

Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :

Windows Experience Index (WEI) adalah penilaian dalam bentuk score untuk mengecek hardware mana yang semestinya diupgrade, dalam Windows Experience Index score minimal adalah 1.0 sampai 7.9 maksimalnya. Setiap komponen hardware memiliki subscore individu, Score ditentukan oleh subscore terendah bukanlah dari rata-rata subscores keseluruhan hardware, sebagai contoh, jika subscore terendah salah satu komponen hardware adalah 2,6, maka nilai dasar 2.6 dan itulah yang tertulis pada Windows Experience Index.
Secara umum, score WEI yang lebih tinggi berarti komputer akan tampil lebih baik dan cepat. Terdapat 5 aspek yang dicatatkan pada Windows Experience Index, yaitu :
Processor : kalkulasi perdetik processor.
Memory (RAM) : Operasi memori perdetik pada RAM.
Graphics : Performa dalam menjalankan windows aero.
Gaming Graphics : Performa menjalankan game dan perangkat 3D.
Primary Hard Disk : Kecepatan transfer data.
Mengecek Windows Experience Index, caranya :
Buka Windows Explorer.
Klik kanan Computer, lalu klik Properties.
Klik System rating is not available jika anda belum pernah menjalankan Windows Experience Index sebelumnya. Jika sebelumnya sudah, maka klik Windows Experience Index.
Klik Rate This Computer untuk mengecek Hardware anda.
Jika anda pernah mengecek sebelumnya, klik re-run the assessment untuk mengecek ulang.
Adapun jika WEI pernah dicek/update/refresh, maka warna pada scorenya adalah biru, kalau berwarna abu-abu berarti belum pernah melakukan pengecekan pada WEI.
Nah, setelah anda melakukan pengecekan apakah score WEI masih terlalu rendah? Jika memang belum terlalu memuaskan berarti perangkat hardware sebaiknya diupgrade. Dalam beberapa kasus VGA yang belum diupdate juga menyebabkan score terlalu kecil, sekiranya yang anda lakukan telah maksimal namun hasil score masih juga belum menyenangkan, berikut akan kita ikuti tutorial mudah yang berguna untuk memanipulasi score WEI, yang tentunya tidak meningkatkan kualitas secara kinerja. Jika berminat untuk sekedar membuat komputer terlihat seolah canggih, inilah langkah-langkahnya :
Masuk ke dalam Direktori instalasi windows 7 anda, dan masuk ke dalam folder WINDOWS.
Masuk ke folder Performance.
Masuk ke folder WinSAT.
Masuk ke folder Datastore.
Pilihlah 2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT (pada tanggal terakhir modifikasi)
Caranya : Pilihlah Formal.Assessment (Initial) .WinSAT, pilih data yang tanggal modifikasinya baru, contohnya :2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT yang di modifikasi pada tanggal 23 15.12.50, karena jenis filenya XML Document, anda membutuhkan Adobe Dreamweaver, tetapi dapat juga dibuka dengan cara klik kanan open with, misalnya notepad / Wordpad.
Note: anda harus menduplikat file tersebut sebelum di edit, contohnya di save di My Documents ( jika tidak, pekerjaan anda tidak dapat di save), setelah itu lakukan pengeditan.

Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :Windows Experience Index (WEI) adalah penilaian dalam bentuk score untuk mengecek hardware mana yang semestinya diupgrade, dalam Windows Experience Index score minimal adalah 1.0 sampai 7.9 maksimalnya. Setiap komponen hardware memiliki subscore individu, Score ditentukan oleh subscore terendah bukanlah dari rata-rata subscores keseluruhan hardware, sebagai contoh, jika subscore terendah salah satu komponen hardware adalah 2,6, maka nilai dasar 2.6 dan itulah yang tertulis pada Windows Experience Index.
Secara umum, score WEI yang lebih tinggi berarti komputer akan tampil lebih baik dan cepat. Terdapat 5 aspek yang dicatatkan pada Windows Experience Index, yaitu :
Processor : kalkulasi perdetik processor.
Memory (RAM) : Operasi memori perdetik pada RAM.
Graphics : Performa dalam menjalankan windows aero.
Gaming Graphics : Performa menjalankan game dan perangkat 3D.
Primary Hard Disk : Kecepatan transfer data.
Mengecek Windows Experience Index, caranya :
Buka Windows Explorer.
Klik kanan Computer, lalu klik Properties.
Klik System rating is not available jika anda belum pernah menjalankan Windows Experience Index sebelumnya. Jika sebelumnya sudah, maka klik Windows Experience Index.
Klik Rate This Computer untuk mengecek Hardware anda.
Jika anda pernah mengecek sebelumnya, klik re-run the assessment untuk mengecek ulang.
Adapun jika WEI pernah dicek/update/refresh, maka warna pada scorenya adalah biru, kalau berwarna abu-abu berarti belum pernah melakukan pengecekan pada WEI.
Nah, setelah anda melakukan pengecekan apakah score WEI masih terlalu rendah? Jika memang belum terlalu memuaskan berarti perangkat hardware sebaiknya diupgrade. Dalam beberapa kasus VGA yang belum diupdate juga menyebabkan score terlalu kecil, sekiranya yang anda lakukan telah maksimal namun hasil score masih juga belum menyenangkan, berikut akan kita ikuti tutorial mudah yang berguna untuk memanipulasi score WEI, yang tentunya tidak meningkatkan kualitas secara kinerja. Jika berminat untuk sekedar membuat komputer terlihat seolah canggih, inilah langkah-langkahnya :
Masuk ke dalam Direktori instalasi windows 7 anda, dan masuk ke dalam folder WINDOWS.
Masuk ke folder Performance.
Masuk ke folder WinSAT.
Masuk ke folder Datastore.
Pilihlah 2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT (pada tanggal terakhir modifikasi)
Caranya : Pilihlah Formal.Assessment (Initial) .WinSAT, pilih data yang tanggal modifikasinya baru, contohnya :2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT yang di modifikasi pada tanggal 23 15.12.50, karena jenis filenya XML Document, anda membutuhkan Adobe Dreamweaver, tetapi dapat juga dibuka dengan cara klik kanan open with, misalnya notepad / Wordpad.
Note: anda harus menduplikat file tersebut sebelum di edit, contohnya di save di My Documents ( jika tidak, pekerjaan anda tidak dapat di save), setelah itu lakukan pengeditan.

Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :
Windows Experience Index (WEI) adalah penilaian dalam bentuk score untuk mengecek hardware mana yang semestinya diupgrade, dalam Windows Experience Index score minimal adalah 1.0 sampai 7.9 maksimalnya. Setiap komponen hardware memiliki subscore individu, Score ditentukan oleh subscore terendah bukanlah dari rata-rata subscores keseluruhan hardware, sebagai contoh, jika subscore terendah salah satu komponen hardware adalah 2,6, maka nilai dasar 2.6 dan itulah yang tertulis pada Windows Experience Index.
Secara umum, score WEI yang lebih tinggi berarti komputer akan tampil lebih baik dan cepat. Terdapat 5 aspek yang dicatatkan pada Windows Experience Index, yaitu :
Processor : kalkulasi perdetik processor.
Memory (RAM) : Operasi memori perdetik pada RAM.
Graphics : Performa dalam menjalankan windows aero.
Gaming Graphics : Performa menjalankan game dan perangkat 3D.
Primary Hard Disk : Kecepatan transfer data.
Mengecek Windows Experience Index, caranya :
Buka Windows Explorer.
Klik kanan Computer, lalu klik Properties.
Klik System rating is not available jika anda belum pernah menjalankan Windows Experience Index sebelumnya. Jika sebelumnya sudah, maka klik Windows Experience Index.
Klik Rate This Computer untuk mengecek Hardware anda.
Jika anda pernah mengecek sebelumnya, klik re-run the assessment untuk mengecek ulang.
Adapun jika WEI pernah dicek/update/refresh, maka warna pada scorenya adalah biru, kalau berwarna abu-abu berarti belum pernah melakukan pengecekan pada WEI.
Nah, setelah anda melakukan pengecekan apakah score WEI masih terlalu rendah? Jika memang belum terlalu memuaskan berarti perangkat hardware sebaiknya diupgrade. Dalam beberapa kasus VGA yang belum diupdate juga menyebabkan score terlalu kecil, sekiranya yang anda lakukan telah maksimal namun hasil score masih juga belum menyenangkan, berikut akan kita ikuti tutorial mudah yang berguna untuk memanipulasi score WEI, yang tentunya tidak meningkatkan kualitas secara kinerja. Jika berminat untuk sekedar membuat komputer terlihat seolah canggih, inilah langkah-langkahnya :
Masuk ke dalam Direktori instalasi windows 7 anda, dan masuk ke dalam folder WINDOWS.
Masuk ke folder Performance.
Masuk ke folder WinSAT.
Masuk ke folder Datastore.
Pilihlah 2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT (pada tanggal terakhir modifikasi)
Caranya : Pilihlah Formal.Assessment (Initial) .WinSAT, pilih data yang tanggal modifikasinya baru, contohnya :2010-12-10 15.12.50.173 Formal.Assessment (Initial).WinSAT yang di modifikasi pada tanggal 23 15.12.50, karena jenis filenya XML Document, anda membutuhkan Adobe Dreamweaver, tetapi dapat juga dibuka dengan cara klik kanan open with, misalnya notepad / Wordpad.
Note: anda harus menduplikat file tersebut sebelum di edit, contohnya di save di My Documents ( jika tidak, pekerjaan anda tidak dapat di save), setelah itu lakukan pengeditan.

Maka hasilnya akan seperti gambar berikut :


7 Cara Menghemat Baterai Laptop
01:21 DEWANDARU PRADIPTA NO COMMENTS
Baterai laptop merupakan salah satu komponen yang paling penting agar bisa menggunakannya secara mobile. Jika baterai laptop anda sudah soak alias aus atau drop maka penggunaanya sudah tidak akan efisien dan mobilitasnya akan kurang. Berikut merupakan beberapa Tips yang dapat anda coba untuk menghemat baterai laptop:

1. Redup Layar
Layar/Screen adalah salah satu daya/arus laptop yang paling kuat menyedot Baterai.

2. Mengubah Pengaturan Daya
Jika Sobat menggunakan Windows Vista hadir dengan beberapa fitur kekuatan yang menyedot Arus yang besar, yang memungkinkan Anda untuk menambah dgn susah payah agar performa terbaik dapat terwujud.

3. Matikan Wi-Fi
Salah satu baterai sappers adalah kemampuan jaringan nirkabel yang di rancang khusus buat laptop. Banyak laptop memiliki fungsi tombol yang memungkinkan anda untuk menonaktifkan Adaptor nirkabel secara manual. Jika hal ini terjadi, cukup pergi ke Control Panel, mengakses menu dan Jaringan Sambungan menonaktifkan koneksi nirkabel Anda secara manual.

4. Nonaktifkan Periferal
Menggunakan USB peripheral dapat mengajukan emigrasi besar di sistem anda,Stick USB, mouse dan webcam yang umum offenders, jadi menyalin semua informasi di seluruh perangkat dan mengeluarkan arus secepat mungkin, dan meletakkan dengan laptop anda atas lagu pads mouse USB. Banyak laptop memiliki fungsi tombol untuk menonaktifkan built-in webcam.

5. Eject Disk Drive Anda
Jika sobat tidak lagi menggunakan USB (Flashdisk) dan memasukkan CD (Compact Disk) sebaiknya di Remove/Reject untuk mengurangi pengeluaran Arus listrik.

6. Menambah beberapa Hardware yang mendukung dan dapat menyimpan Arus lebih Lama
jika anda perlu menggunakan laptop anda bekerja sepanjang hari, Anda akan memerlukan bantuan. Kebanyakan laptop pabrikan hanya menyediakan enam sel baterai, tetapi banyak produsen menawarkan delapan-atau bahkan 12-sel opsional upgrade, yang memiliki daya ganda Listrik. Alternatif untuk baterai laptop mahal adalah produk seperti Philips Portable Power Pack, yang akan memberikan nilai ekstra jam untuk semua perangkat. Philips yang merupakan unit yang kompak baterai yang paling adaptors untuk laptop dan ponsel, yang cukup portabel untuk ditempatkan di saku celana sobat

7. Menonaktifkan Fitur
Windows Vista memiliki beberapa fitur built-in, namun banyak memakan arus listrik pada sistem yang tak perlu ketika sobat menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan.Gunakan Cara sederhana mematikan Windows Aero dan Windows Sidebar.

buat kalangan ndiri..................

Windows Experience Index di Windows 7

Jan 13, 2011 by Fikri Under Tips & Trik - Leave a Comment
Di setiap artikel review desktop PC, notebook atau notebook yang telah kami buat, kami selalu menyertakan Windows Experience Index sebagai salah satu referensi untuk menilai kinerja keseluruhan hardware.

Bagi seorang Staff IT, Windows Experience Index merupakan istilah biasa pada windows. Tetapi bagi orang awam, istilah tersebut bisa jadi sebuah istilah asing yang jarang terdengar. Mungkin juga anda baru pertama kali mendengar istilah tersebut.

Jika ingin lebih memahami apa itu Windows Experience Index, fungsinya apa, cara kerjanya bagiamana dan aspek yang lain, lanjutkan baca artikel menarik berikut ini:

Apakah Windows Experience Index itu?

Windows Experience Index adalah sebuah sistem untuk menilai kinerja keseluruhan hardware yang diperkenalkan pertama kali oleh Microsoft pada Windows Vista. Standard nilai dihitung dengan melakukan test benchmark secara keseluruhan terhadap CPU, RAM, Graphics Video, Hard Disk, Kecepatan Transfer data dan beberapa hal lain yang menyangkut kinerja hardware. Skor yang didapat dari setiap komponen dikumpulkan menjadi satu dan kemudian digabung menjadi skor utama dari Windows Experience Index.

Berapa minimal dan maksimal score yang bisa didapat?

Batas yang ditetapkan oleh Windows experience Index adalah 1 s/d 10. Satu adalah skor terkecil (Kinerja terburuk) dan sepeuluh adah skor paling atas (Kinerja Terbaik).

Pada hardware apa Windows Experience Index bisa digunakan?

Asalkan hardware anda bisa terinstall Windows 7, maka Windows Experience Index bisa digunakan untuk melakukan tes. Sebagai catatan, Windows Experience Index tidak bisa digunakan untuk keperluan pengetesan hardware eksternal seperti Printer, Camera, HDD eksternal dan hardware eksternal lainnya.

Bagaimana cara menggunakan Windows Experience Index?

Setelah desktop PC, noteboo atau netbook anda terinstall Windows 7, maka anda bisa langsung menggunakan Windows experience Index. Caranya klik tombol Start, geser kursor dari mouse ke menu Computer, klik kanan Computer dan lanjutkan dengan klik Properties. Pada bagian System, anda akan melihat tulisan Rating: System rating is not available.



Selanjutnya, klik link System rating is not available dan anda akan masuk pada jendela Rate and improve your computer’s performance. Untuk memulai melakukan pengujian hardware, klik tombol Rate this computer.

Proses penilaian memerlukan waktu beberapa menit dan pada beberapa kali kesempatan layar akan berkedip. Jangan panik karena itu merupakan proses normal untuk mengetes kualitas video graphics dari komputer, notebook maupun netbook anda.



Setelah proses selesai, system akan menyajikan skor hasil dari proses pengujian yang telah anda lakukan. Dapat anda lihat, berapa nilai skor dari hardware yang sedang anda gunakan.

Pada desktop PC/notebook/netbook saya sudah terdapat hasil pengujian oleh Windows Experience Index, padahal saya belum pernah melakukannya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Ketika pertama kali windows terinstall pada PC/notebook/netbook, dan tidak ada user yang melakukan pengujian manual, maka secara otomatis system akan melakukan pengujian hawrdware. Anda tidak akan pernah melihat prosesnya karena berjalan secara hidden (Tidak terlihat).



Dapatkah saya melakukan pengujian ulang?

Bisa, silahkan masuk pada tool Windows Experience Index yang sudah kami jelaskan sebelumnya, kemudian cari dan klik Re-run the assessment. Akan akan mengulang proses pengujian secara manual.



Saya dan teman saya memiliki speech hardware yang sama, mengapa hasilnya berbeda?

Skor Windows Experience Index dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari hardware, banyaknya software yang terinstall, suhu komponen dan banyak hal lain. Bisa saja ada perbedaan kinerja antara komponen yang satu dengan yang lain meskipun dengan tipe dan merek yang sama.

Apakah skor Windows Experience Index Akurat dalam menilai kinerja keseluruhan hardware?

Windows Experience Index merupakan salah satu tools untuk menguji hardware. Jangan hanya terpaku pada tools ini jika mengiginkan skor yang akurat. Lakukan pengujian mengujian dengan tool lain seperti Sisoft Sandra, NovaBench, 3DMark dan beberapa software lain. Dan karena hal itu, pada setiap artikel review yang kami buat selalu menggunakan beberapa software benchmark, tidak fokus hanya pasa satu software.

Catatan

Skor diatas kami dapat saat melakukan pengujian pada notebook Compaq Presario CQ42-207TU menggunakan Windows 7 Professional Edition dan didalamnya sudah terinstall beberapa sofware standard seperti Microsoft Office, Winamp dan beberapa aplikasi yang lain.



Read more: http://blog.fastncheap.com/windows-experience-index-di-windows-7/#ixzz1SB067qlG

Jumat, 01 Juli 2011

Daftar Software Gratis & Open Source Terbaik
28 Agustus 2009 in software | Tags: gratis, IGOS, lomba-blog, open-source, open-source-software, oss, seminar, software
Sekarang bukan zamannya lagi mencari crack, serial, atau keygen, karena sebenarnya banyak sekali software yang gratis baik freeware maupun open source. Lisensi freeware berarti Anda bebas menginstall dan memakai software tersebut secara gratis, tanpa batasan waktu dan jumlah pemakaian. Lisensi Open Source berarti Anda dapat memodifikasi source code dan mendistribusikannya dengan syarat-syarat tertentu yang biasanya gratis juga! Misalnya Anda ingin mengubah tampilannya, bahasanya, boleh-boleh saja dilakukan jika software tersebut berlisensi open source. Mulai dari pengolah kata, data, grafis, audio, dan lain-lain semuanya ada. Bagaimana dengan kualitasnya? Apakah lebih buruk dari software yang versi bayar? Tidak juga, relatif sama. Tutorialgratis.net memilih software gratis yang terbaik dan pastinya tidak mengecewakan. Silakan mencoba! Kalau ada yang gratis, kenapa harus yang bayar?

Sebelum kita lihat daftarnya kita bedakan dulu macam-macam lisensi software:

Freeware, artinya software tersebut gratis untuk digunakan, Anda tidak bisa melihat source code software tersebut, biasanya disertai syarat tidak boleh memodifikasi software tersebut. Ada pula yang disertai syarat harus untuk kepentingan non-komersial. Tetapi syarat mutlak sebuah software disebut freeware adalah tanpa batasan jumlah dan waktu pemakaian.
Shareware, artinya software tersebut dapat didownload dan digunakan pengguna hanya untuk dicoba. Jika pengguna merasa softwarenya bagus, maka diharuskan membeli. Shareware sering dibatasi lamanya waktu pakai (misalnya trial 30 hari), atau jumlah software tersebut dijalankan (misalnya 30x), atau feature-feature tertentu yang tidak bisa diakses. Sesudah masa ujicobanya berakhir, software bisa saja terkunci atau bisa saja tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Adware, artinya software tersebut gratis, tetapi ada iklan yang muncul ketika dijalankan. Iklan dapat muncul baik pada saat start, atau muncul di sela-sela penggunaan.
Open Source, artinya software yang source code-nya dibuka ke publik, Anda bisa memodifikasi dan mendistribusikan atau mempublikasikan source code hasil modifikasi dengan syarat-syarat tertentu, misalnya dengan tetap mempertahankan nama softwarenya.
Lisensi Open Source dibagi menjadi beberapa macam lisensi:


(Lisensi Open Source diambil dari news.cnet.com dengan sumber asli di www.blackducksoftware.com)

Kalau spyware dan malware apa? Ini tidak termasuk lisensi software. Spyware adalah software mata-mata, yang bisa merekam apa yang Anda lakukan di komputer, misalnya apa yang Anda ketik di komputer, apa yang Anda buka di web browser, password email Anda, dan sebagainya. Malware adalah software perusak komputer, di dalamnya termasuk virus dan spyware

Ini dia software gratis dan open source terbaik versi tutorialgratis.net

1. Browser Gratis Terbaik

Browser ini yang kita butuhkan setiap kali membuka halaman di internet, search di Google, membaca email di Yahoo Mail, baik di windows maupun di linux, pilihan jatuh pada Mozilla Firefox (bisa berjalan di Windows atau Linux).

2. Antivirus Gratis Terbaik

Antivirus penting sekali untuk menjaga komputer Anda dari serangan virus yang mematikan atau memperlambat sistem komputer Anda. di waktu yang lalu tutorialgratis.net pernah mendaftar urutan antivirus terbaik. Pilihan antivirus gratis terbaik untuk Windows adalah Avira AntiVir Personal. Sedangkan untuk linux adalah F-Prot Antivirus for Linux Workstations atau avast! Linux Home Edition.

3. Office Gratis Terbaik (Word Processor, Spread sheet, Presentation)

Untuk urusan Office Gratis terbaik, pilihan jatuh pada OpenOffice.Org. Fungsinya mirip Microsoft Word, Microsoft Excell, dan Microsoft PowerPoint, tetapi yang ini gratis dan Open Source. Silakan download OpenOffice.Org di Windows atau Linux.

4. Editor Gambar Bitmap Gratis Terbaik

Untuk yang hoby mengutak-atik gambar seperti mengatur pencahayaan, menggabungkan dua buah gambar, dan sebagainya, biasanya orang banyak menggunakan Adobe Photoshop. Software pengolah gambar bitmap yang terbaik dan gratis adalah GMIP (GNU Image Manipulation Program) yang bisa di download di Windows atau Linux.

5. Editor Gambar Vector Gratis Terbaik

Fungsinya mirip CorelDraw, kita bisa membuat dan mengedit gambar vektor yang tersusun atas garis-garis dan bidang. Software Vector Editor yang terbaik dan gratis (Open Source) adalah Inkscape. Silakan download di Windows atau Linux.

6. Media Player Gratis Terbaik

Fungsinya buat memainkan video, musik, lagu, file-file audio seperti MP3, WAV, dan sebagainya. Untuk software Media Player terbaik di Windows adalah WinAmp. Untuk linux, media player terbaik adalah GeeXboX.

7. Audio Editor Gratis Terbaik

Dengan software audio editor, kita bisa mengedit file audio, seperti menambah echo, menggabungkan vokal dengan musik, membuat jingle atau spot iklan radio, dan sebagainya. Software audio editor gratis terbaik di Windows dan Linux adalah Audacity yang bisa dijalankan di Windows atau Linux.

8. Video Editor Gratis Terbaik

Software Video Editor digunakan untuk mengedit video, seperti potong-memotong, filter, encoding, dan lain-lain. Software Video Editor terbaik yang gratis adalah Avidemux yang bisa dijalankan di Windows atau Linux.

9. FTP Gratis Terbaik

Program ini digunakan untuk mentransfer file ke sebuah server lewat internet. Program ini sering digunakan oleh webmaster untuk mentransfer file-filenya ke web server. Program FTP yang open source adalah FileZilla (download untuk Windows atau Linux).

10. Program Mail Client Gratis Terbaik

Program ini digunakan untuk membaca email dari desktop (IMAP, POP, atau HTML). Di lingkungan windows, program mail client terbaik yang gratis versi tutorialgratis.net adalah Mozilla Thunderbird. Di Linux, program mail client gratis terbaik adalah Evolution.

11. Program Kompresi Gratis Terbaik

Program ini berfungsi untuk memperkecil ukuran file tanpa menghilangkan data (seperti WinZip atau WinRAR). Di windows, program kompresi yang gratis terbaik (freeware) adalah 7-Zip , sedangkan di Linux, program kompresi yang terbaik dengan adalah p7zip (LGPL) dan PeaZip (GPL).

12. Program Download Accelerator Gratis Terbaik

Buat yang suka mendownload file dari internet, program ini sangat diperlukan, karena bisa mempercepat download hingga 3 kali lipat. Di windows, program download accelarator terbaik dengan lisensi GPL adalah Free Download Manager. Di linux, program download accelerator terbaik dengan lisensi GPL adalah QuickDownloader. Penulis juga merekomendasikan Add-Ons FireFox DownThemAll, karena jika menggunakan FireFox dan Add-Ons tersebut, kita tidak perlu menginstall software tambahan.